Assalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh....
Kayfa haalukum akhi wa ukhti?. Semoga semuanya
baik baik saja yaa, aamiinn
Kali ini saya mau berbagi kisah tentang
Nabi Adam dan Hawa
Kisah para nabi tentu selalu menjadi contoh yang baik untuk
kehidupan kita saat ini seperti kisah Nabi Adam. Maka belajar memahami berbagai
hikmah kehidupan serta bagaimana sifat yang dimiliki para nabi tentu akan
sangat bermanfaat bagi kita. Berbagai hikmah dan pembelajaran besar untuk hidup
kita akan dapatkan secara utuh dari kisah-kisah nabi yang begitu penuh dengan
tanda-tanda kesempurnaan Allah SWT.
Terciptanya Nabi Adam AS ke Bumi
Terciptanya Nabi Adam AS saat Allah mengatakan di hadapan
para malaikat mengenai penciptaannya sebagai leluhur manusia dan keturunannya
akan menjadi seorang khalifah yang bertugas untuk memakmurkan bumi. Pada saat
itu para malaikat justru penasaran kenapa harus diciptakan Nabi Adam AS, bahkan
mereka khawatir diciptakannya makhluk yang lebih sempurna adalah karena
kelalaian para malaikat.
Nabi Adam AS
diciptakan langsung dari tangan Allah SWT dan ruhnya pun langsung ditiupkan
oleh-Nya. Selain itu, Nabi Adam AS juga dibekali dengan akal yang membuatnya
bisa mempelajari, mengamati dan memahami berbagai hal. Sehingga dalam kisah
Nabi Adam ini kita bisa mengetahui bahwa akal diberikan padanya dan
keturunannya untuk menjalankan tugas sebagai khalifah di bumi. Kelebihan itu
pula yang akhirnya membuat para malaikat mengakui keistimewaan yang diberikan
pada Nabi Adam.
Nabi Adam diciptakan dari tanah yang ada di bumi dan setelah
mati maka Adam dan anak cucunya juga akan dikuburkan di tanah. Setelah tubuh
Nabi Adam terbentuk sempurna dan ditiupkan ruh maka para malaikat diminta untuk
bersujud padanya. Para malaikat pun menuruti perintah tersebut, namun para
setan yang sombong menolak untuk melakukannya karena setan merasa lebih mulia
dengan terbuat dari api dibandingkan tanah.
Nabi Adam AS
diciptakan langsung dari tangan Allah SWT dan ruhnya pun langsung ditiupkan
oleh-Nya. Selain itu, Nabi Adam AS juga dibekali dengan akal yang membuatnya
bisa mempelajari, mengamati dan memahami berbagai hal. Sehingga dalam kisah
Nabi Adam ini kita bisa mengetahui bahwa akal diberikan padanya dan
keturunannya untuk menjalankan tugas sebagai khalifah di bumi. Kelebihan itu
pula yang akhirnya membuat para malaikat mengakui keistimewaan yang diberikan
pada Nabi Adam.
Nabi Adam diciptakan dari tanah yang ada di bumi dan setelah
mati maka Adam dan anak cucunya juga akan dikuburkan di tanah. Setelah tubuh
Nabi Adam terbentuk sempurna dan ditiupkan ruh maka para malaikat diminta untuk
bersujud padanya. Para malaikat pun menuruti perintah tersebut, namun para
setan yang sombong menolak untuk melakukannya karena setan merasa lebih mulia
dengan terbuat dari api dibandingkan tanah.
Penciptaan Hawa di Surga Bersama Nabi Adam AS
Ketika Nabi Adam mulai merasa kesepian karena hidup seorang
diri kemudian diciptakanlah Hawa untuk mendampinginya. Penciptaan Hawa ini
diambil dari tulang rusuk sebelah kiri milik Nabi Adam sendiri yang diambil
saat dia sedang terlelap tidur. Ketika malaikat bertanya untuk apa Allah
menciptakan Hawa, Nabi Adam pun menjawab bahwa Hawa diciptakan untuk
mendampingi, memberikan kebahagiaan dan segala kebutuhan hidupnya sesuai
kehendak Allah. Adam dan Hawa diijinkan Allah SWT untuk tinggal di surga yang
tentunya serba hidup enak dan cukup apapun kebutuhannya. Namun ada satu pantangan
yang harus diingat keduanya yaitu tidak boleh mendekati pohon terlarang dan
memakan buahnya.
Setelah setan membangkang, dia tidak lagi diijinkan untuk
tinggal di surga sehingga karena hal tersebut setan menjadi dendam dengan Nabi
Adam dan menginginkannya keluar dari surga. Setan selalu mencari segala cara
untuk bisa menjerumuskan Nabi Adam dan Hawa untuk melakukan dosa dengan
mendekati pohon larangan. Dengan berbagai rayuan serta tipu daya yang dilakukan
oleh setan akhirnya Nabi Adam dan Hawa pun memakan buah dari pohon larangan
tersebut. Seketika mereka merasakan akibatnya dengan terbukanya aurat Nabi Adam
dan Hawa, karena malu mereka mencari daun untuk menutupi auratnya. Dengan
perasaan malu karena telah melanggar larangan yang telah Allah SWT berikan mereka
menangis sambil memanjatkan doa.
Kisah Nabi Adam dan Hawa Diturunkan ke Bumi
Allah SWT menerima taubat Nabi Adam dan Hawa, keduanya pun
menjadikan hal tersebut pelajaran dan menyadari bahwa setan adalah musuh yang
tidak lagi boleh dipercaya apapun tipu dayanya. Namun karena hal tersebut Nabi
Adam dan Hawa harus dipindahkan dari surga ke bumi dan mengemban tugas sebagai
khalifah. Namun setan terus berusaha untuk menyesatkan Nabi Adam dengan
berbagai cara meskipun keinginannya membuat Nabi Adam dikeluarkan dari surga
sudah terjadi.
Saat diturunkan ke bumi Nabi Adam diturunkan di Hindustansedangkan
Hawa di Jeddah, Saudi Arabia. Keduanya terpisah jarak yang begitu jauh dan
bertemu kembali setelah sekian lama di Jabal Rahmah daerah Arafah. Tentu
pertemuan setelah perjuangan panjang tersebut menjadi hal yang sangat
membahagiakan bagi Nabi Adam dan Hawa, sehingga mereka bisa menjalani hidup
bersama dengan lebih bahagia.
Kisah Anak Nabi Adam AS dan Hawa
Setelah menjalani kehidupan berdua sebagai pasangan suami
istri merekapun memiliki keturunan. Setiap Hawa melahirkan anak selalu kembar
laki-laki dan perempuan. Pada kelahiran pertama anak mereka adalah Qabil dan
Iklima, kemudian kelahiran kedua Habil dan Labuda. Saat anak Nabi Adam dan Hawa
mulai beranjak dewasa, perangai merekapun berbeda-beda satu sama lain. Qabil
memiliki sifat yang kasar dan Habil memiliki sikap lebih santun. Iklima menjadi
remaja yang cantik dan Labuda biasa-biasa saja. Anak-anaknya memiliki tugas
masing-masing untuk membantu urusan rumah tangga dan pekerjaan.
Seiring dengan bertambahnya kedewasaan keempat anak Adam dan
Hawa tersebut merekapun mulai memiliki ketertarikan dengan lawan jenis.
Kemudian Allah SWT memberikan petunjuk bahwa anak Adam dan Hawa harus segera
dinikahkan dengan aturan mereka tidak boleh dinikahkan dengan saudara kembarnya
sendiri. Sehingga artinya adalah Qabil akan menikahi Labuda dan Habil akan
menikahi Iklima. Setelah hal tersebut disampaikan Adam pada anak-anaknya dengan
penegasan tidak boleh ada pihak yang menolak, ternyata diluar dugaan Qabil
menolak dan menyatakan ingin menikahi Iklima yang merupakan kembarannya
sendiri.
Perselisihan Anak Adam
Dengan kondisi perselisihan diantara anak lelakinya, maka
Adam memberikan solusi bahwa Qabil dan Habil harus berkurban kemudian siapa
yang kurbannya diterima maka dialah yang berhak menikahi Iklima. Adam
berpikiran bahwa masalah jodoh ini akan lebih baik jika diserahkan serta
dipasarahkan pada Allah SWT.
Setelah hari yang ditentukan tiba keduanya pun mempersiapkan
kurbannya, Qabil merasa karung yang dibawanya akan diterima, sedangkan Habil
sibuk memilih kambing paling baik untuk dikurbankan. Setelah meletakkan
kurbannya, Qabil dan Habil memandangi bukir tersebut dari kejauhan, kemudian
muncul api besar dari langit yang langsung menyambar kambing milik Habil.
Dengan begitu kurban Habil diterima dan dia berhak menikahi Iklima sesuai
kesepakatan yang telah dibuat.
Dari keputusan tersebut Qabil memang tidak berdaya dan sesuai
keputusan dia harus mengikuti kesepakatan sebelumnya. Namun hatinya masih
dengki pada Habil dan perasaan dengki tersebut menimbulkan dendam yang akhirnya
menjadikan niat jahat muncul dalam pikirannya untuk membunuh Habil. Tapi
sebenarnya Qabil tidak tahu bagaimana caranya untuk membunuh Habil, sampai
akhirnya setan menjelma dan memberikan contoh dihadapannya dengan memukul
kepala burung menggunakan batu.
Setelah mendapatkan ide, Qabil menunggu saat yang tepat untuk
menghantamkan batu besar ke kepala Habil dan sesaat kemudian Habil
menghembuskan napas terakhirnya. Qabil pun belajar dari burung gagak bagaimana
caranya menguburkan mayat Habil di dalam tanah. Dalam kisah Nabi Adam terus
berdakwah pada anak dan cucunya untuk mengikuti ajaran Allah SWT dan wafat di usia
1000 tahun setelah mengalami sakit selama 11 hari, setahun kemudian Hawa juga
wafat menyusul suaminya.
Semoga kita semua bisa mendapatkan hikmah dari kisah Nabi
Adam ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar